Monday 9 November 2009

Maafkan Aku "Bos"

Lepas dari rasa bersalahku bahwa Kamu adalah orang yang telah membawa ku ke Perusahaan ini,, rasa dari Kamu adalah teman sekaligus atasanku,, rasa dari jasa2 mu terhadap ku sampai saat ini,, sampai aku bisa menikmati segala kemudahan secara finansial,, sampai aku mengerti tentang lingkup usaha perusahaan kita,, sampai aku mengerti bahwa kamu tertutup untuk hal-hal finansial dan cash-flow perusahaan yang seharusnya kau bagi padaku karena aku butuh informasi itu untuk menggerakan perusahaan secara 'continue' yang kini tengah berada di ujung kesulitan akibat tidak ada penyelesaian hutang-hutang perusahaan kepada para Supplier yang Kamu sendiri tahu itu adalah sumber utama kita mendapatkan barang-barang inti (core) dari kebutuhan para customer yang bisa menutup hambatan finansial perusahaan kita.

Akhirnya, ku geret masalah ini kepada Para Komisioner yang sekaligus adalah bagian keluarga-mu juga serta merta berkontribusi dalam perintisan perusahaan peninggalan almarhum Ayah-mu dan memang Stake-Holder yang seharusnya kau pertanggung-jawabkan karena mereka telah mempercayakan-mu mengurus segala hal dari perusahaan kita.

Bila memang pada saat keputusan nanti, hingga akhirnya kau tahu bahwa aku telah mengeluh dan menggeret masalah ini kepada mereka, kau akan marah,benci bahkan muak terhadapku, aku siap BOS.

Aku akan terima cacian apapun yang akan keluar dari mulut dan pikiran-mu. Karena itu adalah bukti bahwa aku memang peduli terhadap-mu. Bukti bahwa aku berharap kesulitan perusahaan kita bisa terantisipasi karena akan banyak tangan2 yang berkompeten yang selama ini kau abaikan, yang selama ini mereka tunggu tentang Laporan Rugi-Laba Tahunan yang tak kunjung datang dari-mu. Mereka yang turut memikirkan dan membantu perusahaan kita keluar dari himpitan ini kelak karena tidak ada cara apapun yang bisa kau lakukan.

Tidak ubahnya juga kepedulian-ku terhadap rekan-rekan sejawat, yang saat ini membutuhkan perhatian dan kejelasan laju perusahaan. Mereka hanya terjejali ratusan tanya dan ratusan keputus-asaan terhadap nasib mereka saat ini. Nasib yang bisa kau segarkan dengan transaksi-transaksi penjualan dan pembelian barang, hingga mereka bisa bergerak dan bergerak. Tidak seperti saat ini. Mereka terlalu banyak meluruskan kaki di bagian gudang yang sepi barang-barang. Bagian gudang yang seperti tidak bernyawa karena tidak adanya kegiatan yang berarti selain duduk-duduk dan berdiam diri. Membuat mereka juga tidak bisa produktif. Membuat mereka juga sungkan, karena mereka merasa seperti 'Makan Gaji Buta'.

Dan bila memang nanti kau inginkan aku untuk hentas dari sana, aku akan terima BOS. Aku akan melakukan apapun yang kau minta meski itu adalah sebuah efek negatif pada karir dan keuangan-ku. Namun aku hanya bisa berpesan BOS,,

"Jadikan dirimu Pohon yang rindang. Yang dapat menaungi dan meneduhkan semua elemen di perusahaan... Jadikan dirimu karang. Yang mampu menahan semua ajakan2 yang hanya bisa membuat-mu terhempas pada masalah2 lama dan baru. Jadikan dirimu bakti. Yang bisa membanggakan Mamah, Alm. Ayah-mu, Adik2-mu dan semua keluarga-mu..."


Aku hanya bisa mengatakan 1 hal saat ini...

"MAAFKAN AKU BOS.."

No comments:

Post a Comment